Memendam rasa pada Juna, kakak kelas yang tidak mengacuhkannya, tentu membuat Elin merasa tidak nyaman. Reputasi plus-plus yang menempel pada Juna selalu membuatnya bergidik, kecuali iringan dayang-dayang cantik dan menarik di sekitar Juna. Kemustahilan menjadi pacar primadona itupun membuat Elin merasa cukup puas dengan status sebagai pengagum.
Siapa sangka jika Juna mengungkapkan perasaannya pada Elin. Bak ketiban durian runtuh, perasaan Elin campur aduk bukan main. Menerima atau menolak memiliki takdirnya masing-masing. Elin pun memilih takdir dengan menerima ungkapan Juna. Bagaimanakah hubungan Elin dan Juna selanjutnya? Adakah maksud tersembunyi dari penyataan cinta Juna? Apakah cerita mereka berakhir bahagia, ataukah sebaliknya?