Financial distress ialah situasi ketika perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya, yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya hal ini dikarenakan adanya konflik kepentingan pada menjalankan unit bisnis. Konflik terjadi ketika pemegang saham tidak lagi memaksimalkan nilai pasar perusahaan secara keseluruhan. Mereka mengorbankan para kreditur dengan cara tidak membayarkan kewajiban utang yang seharusnya dipenuhi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi financial distress diantaranya ukuran perusahaan, konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, komisaris independen dan gender diversity.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap financial distress pada perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2018 baik secara parsial.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analysis survival sebagai teknik analisis data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling diperoleh 73 perusahaan sektor perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2018 dengan kurun waktu 11 tahun sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data berupa regresi time series dan data diolah menggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap financial distress, sementara variabel konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, komisaris independen dan gender diversity tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial distress.
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah menambahkan variabel independent lain yang mungkin dapat mempengaruhi kondisi financial distress bagi perusahaan. Saran bagi perusahaan ialah menambah dan mengoptimalkan total aset perusahaan sehingga meningkatkan ukuran perusahaan agar lebih mudah dalam mendapatkan dana dari pihak luar sehingga terhindar dari financial distress.
Kata kunci: Financial distress, Gender Diversity, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perushaan.