Perkembangan media baru (new media) yang semakin pesat kini telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat di era media baru adalah keberagaman media. Instagram merupakan media sosial dengan berbagai macam fitur yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan proses mengunggah, memberi efek pada foto yang akan diunggah, memberi tanda suka (likes) hingga memberikan komentar dengan saling memberikan feedback pada pengguna lain yang aktif berpartisipasi terhadap unggahan yang dinilai menarik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi internet juga membawa dampak negatif yang tidak kalah banyaknya dengan manfaat yang ada. Internet membuat kejahatan yang semula bersifat konvensional berkembang menjadi sebuah kejahatan modern dengan tingkat kerugian yang lebih besar dengan dampak yang luas. Salah satu kejahatan melalui internet (Cybercrime) adalah pencurian identitas (profile cloning). Peneliti memiliki ketertarikan untuk analisis deskriptif Profile Cloning pada akun instagram @feydown Waspada Love Scammer. Aspek-aspek yang akan diteliti berupa foto-foto pelaku profile cloning yang digunakan untuk melakukan kejahatan. Terdapat delapan foto beserta teks yang dianalisis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma post-positivisme. Hasil dari penelitian: pelaku profile cloning memilih profil orang-orang yang rupawan baik itu laki-laki maupun perempuan serta orang-orang yang memiliki profesi berpenghasilan tinggi atau profesi yang dikagumi orang.