ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL SPRINGATE, OHLSON DAN GROVER DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

SALMA SALIMAH

Informasi Dasar

20.04.675
657.833 3
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Financial distress merupakan salah satu penyebab kebangkrutan perusahaan yang ditandai dari laba bersih negatif atau ketidakmampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya secara berturut-turut. Bilamana kondisi financial distress diketahui sejak awal, tentu dapat dilaksanakan tindakan perbaikan sehingga perusahaan akan terhindar dari kondisi kebangkrutan. Merosotnya ekspor batubara, penurunan harga batubara acuan (HBA), jumlah pemutusan hubungan kerja oleh perusahaan sub sektor batubara menarik peneliti untuk menjadikan sub sektor batubara sebagai objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis prediksi financial distress menggunakan model Springate, Ohlson dan Grover, dan untuk mengetahui model manakah yang terbaik dengan menunjukkan tingkat akurasi tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 18 dari 25 perusahaan. Analisis data menggunakan analisis prediksi financial distress model Springate, Ohlson dan Grover. Hasil dari penelitian ini adalah model Springate memprediksi 7 perusahaan dinyatakan sehat dan 11 perusahaan diprediksi mengalami financial distress. Model Ohlson dan Grover memprediksi 16 perusahaan dinyatakan sehat dan 2 perusahaan diprediksi mengalami financial distress. Ohlson dan Grover merupakan model yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi dalam memprediksi financial distress perusahaan sub sektor batubara dengan tingkat tingkat akurasi 89%, Type Error I dan Type Error II sebesar 5,5%. Sedangkan Springate memiliki tingkat akurasi 28%. Hasil penelitian ini diharapkan bagi penelitian selanjutnya untuk menambah periode penelitian, sektor industri lain, maupun model financial distress lainnya seperti Altman, Fulmer, Zmijewski. Bagi perusahaan diharapkan mampu mempertimbangkan rasio0rasio keuangan dalam model Ohlson dan Grover sebagai salah satu peringatan untuk memperbaiki kinerjanya. Bagi investor diharapkan menjadikan bahan pertimbangan dalam membuat keputusan yang tepat dalam berinvestasi memalui bursa efek.

Kata Kunci: Financial Distress, Springate, Ohlson, Grover, Tingkat Akurasi

Subjek

ACCOUNTING AND FINANCE
 

Katalog

ANALISIS TINGKAT AKURASI MODEL SPRINGATE, OHLSON DAN GROVER DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Pertambangan Batubara di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

SALMA SALIMAH
Perorangan
IRNI YUNITA
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika)
Bandung
2020

Koleksi

Kompetensi

  • BM63O4 - AKUNTANSI MANAJEMEN
  • SM855036 - SKRIPSI

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini