Kecurangan laporan keuangan merupakan aktivitas yang dilakukan manajemen dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara menyajikan laporan keuangan yang salah kepada pengguna laporan keuangan dengan sengaja. Kasus kecurangan laporan keuangan yang terjadi pada beberapa perusahaan manufaktur sub-sektor makanan dan minuman menjadikan dasar untuk memahami faktor-faktor yang terkait dengan kecurangan laporan keuangan sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerugian perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah terdapat pengaruh secara parsial ataupun simultan dari variabel tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi, dan arogansi terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2015-2017. Pengukuran dari setiap variabel didapat dari laporan tahunan perusahaan pada periode yang telah ditentukan. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, terdapat 36 sampel yang akan digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi data panel untuk pengolahan data dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kompetensi, dan arogansi berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Pengaruh secara parsial, tekanan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, kesempatan tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, arogansi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan, kompetensi berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan, dan arogansi tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Kata kunci: financial statement fraud, fraud triangle, pressure, opportunity, rationalization.