Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, adat, bahasa dan ragam jenis kekayaan material tradisional yang memiliki karakterisitik tertentu yang mengangkat identitas salah satunya berasal dari Majalaya.
Majalaya, Jawa Barat merupakan daerah yang lebih dikenal dengan industri tenun yang berdiri sejak tahun 1930-an sehingga Majalaya disebut sebagai Kota Dollar karena merupakan wilayah pengekspor kain tenun berkualitas. Pada tahun 1983 Majalaya membuat inovasi baru dengan kemunculannya kain songket yang diharapkan bisa memperbaiki perekonomian industri.
Penelitian ini membahas mengenai produksi songket Majalaya, dimana belum memiliki identitas yang mewakili daerah Majalaya. Kuantitas yang banyak dari kain songket Majalaya salah satunya yaitu warna cream yang belum termanfaatkan dengan baik sehingga penerapan metode pengolahan yang tepat agar menghasilkan olahan yang eksploratif yang bertujuan untuk membuat rancangan produk. Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian kualitatif.
Hasil dari penelitian ini penulis melihat adanya potensi songket Majalaya dengan kuantitas yang banyak yaitu warna cream sebagai upaya untuk menjadi lembaran tekstil yang lebih eksploratif dengan teknik rekalatar dalam penerapan pada perancangan busana fesyen.