Memiliki kekasih yang diidamkan banyak wanita tidak membuat Keeyara merasa hubungannya dan Aben sangat sempurna. Kekasihnya itu memang memiliki segala kriteria pacar idaman, tetapi bersamanya Keeyara tak pernah merasa lengkap. Ada kekosongan yang selalu menggantung di hatinya.
Ia menikmatinya, tetapi tak pernah bahagia. Bukan karena disengaja ia jatuh hati kepada Rai, lelaki yang nyaris selalu ada untuknya—kapan pun, di mana pun, dalam situasi apa pun. Bersama Rai, ia merasa tak perlu mengkhawatirkan apa pun, bahkan dalam masa tersulit. Rai selalu bisa diandalkan, tak pernah membuatnya merasa sendirian.
Meski Keeyara dan Rai merasa lebih baik bersama, mereka tahu ada hati yang tak ingin mereka patahkan. Ada rasa bersalah yang seakan merintang jalan. Jika hati telah menemukan pasangannya, mampukah dua manusia yang saling jatuh cinta menolaknya?