Komunikasi Free Space Optic ( FSO ) merupakan salah satu teknologi optik
nirkabel yang cukup berkembang pesat. Salah satu dampak penggunaan atmosfer
sebagai media propagasinya adalah redaman yang besar. Kondisi atmosfer tersebut
sangat fluktuatif dan memiliki banyak variabel yang berdampak langsung terhadap
performansi FSO.
FSO konvensional mengadopsi prinsip teknik SISO ( Single Input Single
Output ) dimana satu transmitter hanya untuk satu receiver saja. Penelitian dalam
tugas akhir ini akan mencoba untuk menerapkan teknik MIMO spatial diversity
pada sistem FSO guna meningkatkan kinerjanya dalam kondisi cuaca sangat
ekstrim.
Dari hasil simulasi performansi, sistem SISO tidak mampu mendapatkan
nilai BER < 1 x10-9 bahkan jika laser memancarkan daya hingga sebesar 5W. Pada
MIMO 2x2 diperoleh Pt sebesar 90 mW, MIMO 2x3 sebesar 70 mW, MIMO 2x4
sebesar 70 mW, MIMO 3x2 sebesar 30 mW, MIMO 3x3 sebesar 30, MIMO 3x4
sebesar 20 mW, MIMO 4x2 sebesar 20 mW, MIMO 4x3 sebesar 10 mW dan MIMO
4x4 sebesar 8 mW. Nilai Pt efektif tersebut adalah daya yang harus dipancarkan
setiap laser untuk mencapai BER < 1 x10-9. Konsumsi daya paling kecil adalah pada
sistem MIMO 4x4 yaitu 32 mW. Nilai Pt hasil simulasi ini hanya berlaku untuk
jarak transceiver sejauh 1 km. Penambahan jarak antar tranceiver mungkin akan
membuat nilai Pt lebih besar.
Kata kunci : Free Space Optic, MIMO, Spatial Diversity, BER