Forensik merupakan bidang ilmu pengetahuan yang membantu proses individu untuk kepentingan hukum. Bite mark adalah bekas gigitan yang terdapat pada organ tubuh korban dan pelaku kriminal. Hal ini banyak di temukan pada kasus kekerasan, pemerkosaan dan penganiyayaan anak. Adapun hambatan untuk proses identifikasi bite mark yaitu prosesnya yang membutuhkan waktu lama dan untuk menganalisisnya dengan menggunakan kasat mata. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengolahan citra pola bite mark untuk mendapatkan ketepatan identifikasi jenis kelamin pelaku atau korban kriminalitas dengan membutuhkan waktu yang cepat.
Pada Tugas Akhir ini, sistem mampu melakukan identifikasi citra pola bitemark menjadi sebuah keluaran berupa jenis kelamin pelaku dan korban kriminalitas. Klasifikasi ciri pada tugas akhir ini menggunakan metode Discrete Wavalet Transform (DWT), secara umum merupakan dekomposisi citra pada frekuensi subband citra tersebut dimana komponennya dihasilkan dengan cara penurunan level dekomposisi. Tugas Akhir ini juga menggunakan metode klasifikasi K-Nearest Neighbor (KNN) , K-Nearest Neighbor adalah mencari jarak terdekat antara data yang akan dievaluasi dengan K tetangga (neighbor) terdekatnya dalam data pelatihan.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sistem mampu mengidentifikasi bitemark menjadi jenis kelamin seseorang yang tepat dengan metode ekstrasi ciri DWT menggunakan level dekomposisi 5 dan filter LL. Sedangkan pada proses klasifikasi K-NN jenis distance terbaik yang bisa digunakan adalah Euclidean dan nilai k = 1. Ukuran citra yang digunakan 800x1600 piksel. Nilai akurasi terbesar pada pengujian ini yaitu 82,9787% dengan waktu komputasi 0,7078s. Parameter jarak kaninus menunjukan bahwa jarak kaninus perempuan lebih kecil 0,95% dibanding jarak kaninus laki-laki. Dengan sistem ini bidang forensik akan mendapatkan hasil tepat untuk mengidentifikasi jenis kelamin.
Kata Kunci : Forensik, Bite Mark, Discrete Wavalet Transform, K-Nearest Neighbor