Jurnal ini menjelaskan perbandingan metode Newton dengan metode Steepest Descent untuk mendekati koordinat sumber gempa. Metode Steepest Descent digunakan untuk mengefektifkan jalur iterasi yang dihasilkan dari metode Newton karena Steepest Descent merupakan metode berbasis Newton. Studi kasus yang digunakan ialah gempa Italia yang memiliki fase seismik Pg dan terjadi pada 24 Agustus 2016. Perhitungan secara numerik dibantu oleh persamaan koordinat Azimuth untuk mencari koordinat, dan formula Haversine untuk mencari jarak dari lima stasiun pengamat gempa menuju sumber gempa. Hasil akhir dari perhitungan adalah grafik jalur iterasi dari metode Steepest Descent. Setelah itu, hasil tersebut akan dibandingkan dengan hasil dari metode Newton pada penelitian sebelumnya. Hasil perbandingan menunjukkan jumlah iterasi dari dua metode menggunakan toleransi 0,01, kecepatan minimum 3093 m/s dan tiga skenario tebakan awal menggunakan koordinat kota Roma, Milan dan Palermo. Metode Newton menghasilkan 12 iterasi untuk setiap skenario, sedangkan metode Steepest Descent menghasilkan 7, 6 dan 5 iterasi secara berurutan. Sementara kesalahan numerik dari hasil perhitungan kota Roma, Milan dan Palermo sebagai tebakan awal adalah 0,1598 menggunakan metode Newton, sedangkan 0,1566, 0,1567 dan 0,1567 menggunakan metode Steepest Descent.
Kata kunci : Gempa, Azimuth, Haversine, Newton, Steepest Descent, Italia.