Telkom Divisi Digital Service (DDS) adalah suatu unit yang bertanggung jawab untuk menghasilkan inovasi-inovasi produk baru bagi Telkom. Namun berdasarkan hasil survei internal yang diselenggarakan pada bulan Juni 2016 diketahui bahwa proses inovasi belum tertata dengan baik. Di sisi lain, berdasarkan pengukuran nilai entropi DDS yang dilakukan pada bulan November 2016 diketahui bahwa budaya organisasi DDS termasuk dalam kategori “kurang sehat” dengan nilai entropi sebesar 12%. Demikian pula adanya penerapan struktur organisasi virtual ternyata masih banyak menimbulkan kebingungan pada karyawan.
Melalui penelitian ini dilakukan pengukuran tanggapan karyawan Telkom Divisi Digital Service (DDS) terhadap variabel Budaya Organisasi, Struktur Organisasi, dan Proses Inovasi. Selain itu penelitian ini juga menguji pengaruh variabel Budaya Organisasi dan variabel Struktur Organisasi terhadap variabel Proses Inovasi, baik secara simultan maupun secara parsial.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 308 orang karyawan DDS. Dari kuesioner yang disebar, maka diperoleh 202 kuesioner yang valid. Pengolahan data dilakukan dengan analisis jalur menggunakan aplikasi SPSS versi 24.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diketahui bahwa karyawan menilai variabel Budaya Organisasi DDS adalah Kuat dengan nilai sebesar 80,95%. Variabel Struktur Organisasi DDS dinilai karyawan Sangat Baik dengan nilai sebesar 86,51%. Dan variabel Proses Inovasi dinilai karyawan Baik dengan nilai sebesar 76,67%. Sedangkan berdasarkan uji pengaruh terbukti bahwa variabel Budaya Organisasi dan variabel Struktur Organisasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel Proses Inovasi. Nilai pengaruh variabel Budaya Organisasi terhadap variabel Proses Inovasi adalah sebesar 37,27%, sedangkan nilai pengaruh variabel Struktur Organisasi terhadap variabel Proses Inovasi adalah sebesar 8,94%.
Sesuai dengan hasil penelitian ini maka untuk meningkatkan implementasi proses inovasi sebaiknya Telkom DDS mengutamakan peningkatan Budaya Organisasi, misalnya dengan memperbaiki penataan (governance) cara berinteraksi atau berkomunikasi melalui media digital, meningkatkan apresiasi/reward terhadap karyawan yang gemar berbagi informasi dan juga terhadap karyawan yang rajin mengusulkan ide-ide baru.