Perancangan Environment 3D ini berperan sebagai pendukung dari animasi ‘Permainanku untuk Negeriku’ yang dilatar belakangi oleh fenomena tentang berkurangnya anak-anak yang memainkan permainan tradisional. Fenomena tersebut terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah berkembangnya teknologi permainan seperti munculnya konsol permainan, kurangnya peranan orang tua kepada anak dalam mengenalkan permainan tradisional, dan keberadaan Mainan Tradisional yang sudah mulai sulit ditemukan keberadaannya. Tujuan dari perancangan ini sebagai penentu latar, suasana, dan waktu, yang mengacu pada tempat-tempat di kota Bandung dan sekitarnya dengan konsep yang bertema Ikonik, Ruang Publik, Tempat Bermain, dan tempat-tempat yang berhubungan dengan permainan tradisional. Diharapkan dapat merepresentasikan kota Bandung, serta dapat mengenalkan Komunitas Hong sebagai tempat yang masih melestarikan permainan tradisional kepada orang tua serta anak. Agar anak-anak dapat mengenal permainan tradisional dan dapat memainkannya.Penulis menggunakan metode pengumpulan data, analisis, dan selanjutnya di rancang serta divisualisasikan dengan menggunakan beberapa pendekatan teori animasi 3D dan Environment 3D.