Pasar barang mewah tumbuh dalam skala dunia. Namun, dengan pesatnya globalisasi, pembelian barang-barang mewah telah masuk ke dalam pemahaman orang biasa oleh pasar baru merek mewah tiruan. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut sebagai anteseden sikap terhadap pemalsuan merek mewah, yang akan mempengaruhi niat beli merek mewah tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi konseptual untuk memahami perilaku pembelian mewah tiruan dalam konteks negara berkembang. Penelitian ini menggunakan Teori Perilaku Terencana. Kerangka perilaku pembelian tiruan dibangun dengan Antecedence of Attitudes; Faktor Sosial, Faktor Kepribadian dan Niat Pembelian sebagai hasil penelitian. Sumbangan terpenting dari penelitian ini adalah kontribusi perspektif praktis dan sosial sebagai strategi merumuskan untuk pemilik merek, praktisi, kelompok anti pemalsuan dan pembuat kebijakan untuk mengurangi kegiatan pemalsuan. Penelitian ini merupakan yang pertama yang mengintegrasikan faktor penentu pembelian barang tiruan di Indonesia.
Keywords: counterfeit luxury brand, minat beli, attitude, subjective norm, perceived behavioural control