Kinerja suatu reksa dana dapat dikatakan baik apabila mampu mengalahkan kinerja pasarnya (IHSG). Kinerja suatu reksa dana itu sendiri ditentukan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah kemampuan para manajer investasi yang mengelolanya. Terdapat 2 kemampuan manajer investasi yaitu Stock selection ability dan Market timing ability.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja pasar (IHSG) serta untuk menguji apakah terdapat Stock selection ability dan Market timing ability pada manajer investasi di Bursa Efek Indonesia.
Sampel yang dipilih melalui purposive sampling sebanyak 45 produk reksa dana saham konvensional. Metode analisis data yang digunakan adalah uji beda Independent sample t-test dan analisis regresi data panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja secara signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja pasar (IHSG) menggunakan metode uji beda Independent sample t-test pada tahun 2009-2011. Hasil analisis regresi data panel menunjukkan hasil yang negatif atas Stock selection ability dan Market timing ability pada manajer investasi di BEI menggunakan model Treynor-Mazuy. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana saham konvensional tidak lebih baik dibanding kinerja pasarnya (IHSG) serta para manajer investasi di BEI tidak memiliki kemampuan penyusunan portofolio dan peramalan pergerakan harga saham yang baik.
Keywords: Kinerja reksa dana saham, kinerja pasar (IHSG), Stock selection ability, Market timing ability