Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, pengenalan gender untuk mengklasifikasi jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan mulai dibutuhkan pada beberapa sistem, seperti sistem keamanan, sistem feedback advertising, sensus penduduk berdasarkan jenis kelamin, dan sebagainya. Digitalisasi pengenalan gender ini akan memudahkan pengguna sistem dalam mengumpulkan informasi gender berdasarkan parameter tertentu secara cepat dan efisien, tanpa harus melakukan pengumpulan data secara manual ataupun offline [5].
Pada tugas akhir ini akan dibangun sistem yang mampu mengenali gender manusia menggunakan objek wajah. Sistem gender recognition ini mampu mendeteksi jenis kelamin objek dengan mengklasifikasikan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sistem kerja perangkat lunak ini yaitu mengambil data inputan berupa gambar wajah yang diambil secara offline dari perangkat kamera. Kemudian sistem mampu melakukan proses ekstraksi ciri menggunakan metode Template Matching dan mengklasifikasikannya menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation.
Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa sistem ini sangat baik melakukan proses klasifikasi menggunakan satu hidden layer dan mampu menghasilkan akurasi performansi sistem hingga 100% dari 60 data citra wajah.