Indonesia memiliki aneka ragam budaya salah satunya permainan tradisional anak-anak. Permainan tradisional biasanya dimainkan untuk mengisi waktu luang dan bersenang-senang. Galah asin, ucing sumput, dan engklek adalah permainan tradisional Sunda yang umum dimainkan oleh anak-anak daerah kota Bandung. Namun perkembangan zaman yang begitu cepat membuat anak-anak jarang memainkan bahkan banyak meninggalkan permainan tradisional. Mereka lebih memilih bermain video game, dimana memiliki jenis-jenis game yang sangat banyak serta visual yang sangat menarik perhatian anak-anak. Video game membuat anak menjadi pasif untuk bergerak padahal mereka memerlukan stimulasi perkembangan motorik dan sosial agar dapat berkembang, yang bisa mereka dapatkan di dalam permainan tradisional yang melibatkan gerak fisik dan interaksi sosial antara teman lainnya. Oleh karena itu diperlukan cara untuk menarik kembali minat anak-anak terhadap prmainan tradisional Sunda. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari wawancara, obseravsi dan studi pustaka cara yang digunakan untuk menarik kembali minati anak kisaran umur 9-12 adalah membuat buku ilustrasi dengan teknik pop up dengan tema permainan tradisional Sunda karena media ini sangat diminati dengan anak-anak. Dengan menggunakan gaya gambar kartun, warna-warna pilihan serta memasukan unsur-unsur atau properti budaya Sunda untuk menambahkan kesan tradisional. Melalui buku pop up diharapkan anak-anak dapat mengenal dan mencoba bermain kembali pada akhirnya permainan tradisional Sunda kembali disukai oleh anak-anak.
Kata kunci : Permainan tradisional,Sunda, Buku, Ilustrasi, Pop Up