Penelitian ini membahas tentang pembingkaian berita yang dilakukan oleh media Kompas.com dan Detik.com dalam pemberitaan penetapan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka penistaan agama. Berita yang dianalisis dari kedua media tersebut adalah berita yang dipublikasikan pada tanggal 16 November 2016 dengan tema yang sama. Metode analisis yang digunakan adalah framing model Pan dan Kosicki. Dalam menganalisis, metode ini menggunakan empat struktur yang terdiri dari, Struktur Sintaksis yaitu bagaimana wartawan menyusun peristiwa, Struktur Skrip yaitu bagaimana wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita, Sturktur Tematik yaitu bagaimana wartawan mengungkapkan pandangan atas peristiwa ke dalam prosisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan, dan Struktur Retoris bagaimana wartawan menekankan arti tertentu kedalam berita.
Hasil penelitian menunjukkan pembingkaian berita yang dibuat oleh Detik.com lebih menunjukkan tanda netral meskipun sebagian narasumber berita banyak yang kontra terhadap Basuki Tjahaja Purnama. Detik.com menggunakan judul yang berisikan kalimat menarik sehingga membuat para pembaca lebih tertarik untuk membaca berita secara mendalam. Sedangkan Kompas.com membuat berita yang menunjukkan aspek-aspek positif terhadap Basuki Tjahaja Purnama. Sumber-sumber yang digunakan Kompas.com sebagian besar orang-orang yang pro terhadap Basuki Tjahaja Purnama.
Kata kunci: framing, Pan dan Kosicki, Media Online