The Panama Papers, sebuah fenomena bocornya jutaan dokumen finansial digital yang melibatkan jurnalis di seluruh dunia untuk menelusuri jejak korupsi global para pejabat publik, politikus, dan lainnya. Sebagai satu-satunya media massa Indonesia yang ikut dalam proyek investigasi global ini, Tempo.co secara mendalam menginvestigasi pejabat publik di Indonesia yang terlibat dalam bisnis investasi global di Panama. Pada pemberitaannya, Tempo.co membangun konstruksi wacana atas sebuah realitas sosial yang terjadi. Menggunakan pendekatan semiotika Halliday, yakni; medan, pelibat, dan saran wacana pada penelitian ini, maka setiap konstruksi atas realitas sosial dari wacana yang berusaha dibangun oleh Tempo.co akan diketahui.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses wacana The Panama Papers disuguhkan di situs Tempo.co, dan penyajian berita “Pelanggaran Kode Etik BPK oleh Harry Azhar” yang berkaitan dengan The Panama Papers. Teori yang digunakan adalah globalisasi McLuhan dan konsep pemberitaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Dari hasil penelitian ini diketahui wacana The Panama Papers dapat disuguhkan karena adanya proses globalisasi informasi didukung dengan digitalisasi media dan teknologi internet, kemudian ditemukan bahwa Tempo.co telah secara baik mengimplementasikan fungsi pers-nya sebagai kontrol sosial di Indonesia melalui penyajian beritanya.
Kata kunci: globalisasi, media baru, semiotika Halliday, panama papers, kode etik BPK, jurnalistik investigasi, jurnalisme daring