Implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual wajib dilaksanakan pada tahun 2015 oleh pemerintah Indonesia khususnya pemerintah daerah. Berbagai kesiapan sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung untuk mengoptimalkan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual. Namun, berdasarkan ikhtisar hasil pemeriksaan semester 1 tahun 2016 menyatakan bahwa Kota Bandung masih terdapat ketidaksesuaian dengan standar akuntansi pemerintah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana teknologi informasi, sumber daya manusia, komitmen, komunikasi, dan kesiapan implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada Pemerintah Kota Bandung serta mengetahui pengaruh teknologi informasi, sumber daya manusia, komitmen, dan komunikasi terhadap kesiapan implementasi standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada Pemerintah Kota Bandiung, baik secara parsial ataupun secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah bagian pengelolaan keuangan di Pemerintah Kota Bandung.
Metode sampel yang digunakan merupakan sampel sensus, sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 orang. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknologi informasi, sumber daya manusia, dan komunikasi secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap kesiapan implementasi SAP berbasis akrual, sedangkan komitmen tidak berpengaruh terhadap kesiapan implementasi SAP berbasis akrul. Namun, secara simultan teknologi informasi, sumber daya manusia, komitmen dan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kesiapan implementasi SAP berbasis akrual.