Air merupakan kebutuhan utama bagi umat manusia, hal tersebut ditunjukan
dengan terjadi peningkatan kebutuhan air bersih dari tahun 2000 hingga 2050
sebesar 55%. Universitas Telkom adalah intansi yang menggunakan air bersih
untuk kegiatan sehari-harinya. Akan tetapi Universitas Telkom yang berada di
Bandung Selatan memiliki sumber air tanah dengan kualitas yang buruk. Air tanah
yang mengandung unsur-unsur cukup tinggi menyebabkan air berwarna kecoklatan
dan bercak-bercak pada pakaian serta dapat mengganggu kesehatan, yaitu bersifat
toksis terhadap manusia melalui gangguan fisiologis seperti kerusakan hati, ginjal,
dan syaraf. Penelitian ini merancang sistem pengolahan air bersih yang terintegrasi
antara Human Machine Interface dan Programmable Logic Controller (PLC), serta
aplikasi Wonderware Intouch sebagai tatap muka pengguna dengan sistem otomasi.
Proses pengolahan air bersih pada air artesis atau air tanah dilakukan dengan 6
proses yaitu proses koagulasi atau pencampuran koagulan (PAC), proses flokulasi
atau proses pengadukan antara air baku dan larutan PAC, sidementasi untuk
pengendapan kotoran yang ada dalam air baku, aerasi atau proses yang dapat
mengurangi kadar logam pada air, kemudian proses filtrasi yang bertujuan untuk
memisahkan partikel padatan dan koloid dengan cairan, dan terakhir proses
desinfekta yang bertujuan membunuh mikroorganisme yang ada dalam air. Hasil
dari penelitian ini berupa efesiensi dalam memantau serta mengontrol pengolahan
dan pendistribusian air bersih di Wilayah I Universitas Telkom, menggunakan
Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA)
Kata Kunci Pengolahan air, pendistribusian air, SCADA, HMI, dan otomasi