Banyaknya permintaan akan telur dan daging burung puyuh tidak sebanding dengan populasi jumlah burung puyuh. Hal ini dikarenakan sulitnya para peternak menetaskan telur burung puyuh karena sulit untuk mendapatkan suhu dan kelembaban yang ideal dalam penetasan. Para peternak burung puyuh pemulapun sangat sulit menetaskan telur burung puyuh walaupun memakai alat penetas telur yang ada. Alat penetas telur yang berada dipasaran saat ini masih menggunakan lampu sehingga penyebaran suhu tidak merata, masih perlu kedisiplinan untuk membalikan telur setiap hari dan mengganti air dalam wadah untuk mendapatkan kelembaban.
Dalam tugas akhir ini telah direalisasikan alat penetas telur yang dapat menggerakkan telur setiap hari, penyebaran suhu dan kelembaban yang merata. Alat penetas telur ini menggunakan sebuah motor servo untuk menggerakkan telur setiap hari, pemanas, pendingin, kipas dan penyemprot air untuk mengendalikan sistem agar dapat menyebarkan suhu dan kelembaban yang merata. Mikrokontroler sebagai pengatur sistem yang memerintahkan pemanas, pendingin, kipas dan penyemprot air. Mikrokontroler mendapatkan data untuk mengendalikan sistem dari sensor SHT11 dan untuk memerintahkan motor servo membalikan telur tiap hari didapatkan data dari RTCDS1307.
Penyebaran suhu dan kelembaban dalam mesin penetas telur ini telah merata dengan pengaturan nilai PWM dan juga data Zero Crossing Detector yang selanjutnya diprogram oleh mikrokontroller dengan metode ANFIS. Mikrokontroler, RTC DS1307,sensor SHT11, ANFIS