PT. Semen Padang merupakan perusahaan semen tertua di Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1910. PT. Semen Padang berlokasi di Indarung, Padang, Sumatera Barat. Pabrik Indarung II merupakan pabrik tertua dari 4 pabrik PT.Semen Padang yang masih beroperasi.Cement Mill Area merupakan area yang paling penting pada pabrik semen.Cement Mill Area terdiri dari 4 sistem, yaitu Feed System, Grinding System, Separation System,dan Dust Collector and Transportation System. Setiap sistem memiliki unit dan equipment masing - masing. Equipment pada Cement Mill Area merupakan suatu sistem yang memiliki karakteristik laju perbaikan(repair rate)dan laju kegagalan(failure rate. Metode RAM Analysis dapat digunakan untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh masalah RAM, mengetahui titik terlemah dalam sistem dan mengidentifikasi sub sistem atau komponen yang kritis. Selain itu,Cost of Unreliability digunakan sebagai metode untuk melihat seberapa besar biaya yang ditimbulkan oleh masalah RAM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai Plant Availability Factor, menentukan nilai throughput yang dihasilkan Cement Mill Area, menentukan nilai Cost of Unreliability, menentukan equipment penyebab performance killer, dan mengetahui nilai
Plant Availability Factor setelah dilakukan perbaikan.
Berdasarkan perhitungan RAM Analysis, Cement Mill Area memiliki analytical reliability sebesar 0,09% pada waktu 1416 jam berdasarkan pada analytical approach, dan 0,20% pada waktu 1416
jam berdasarkan pada simulation approach. Inherent availability dari Cement Mill Area adalah 95,969% berdasarkan analytical approach,
dan 96,072
% berdasarkan
simulation approach.
Operational Availability
dari
Cement Mill Area
adalah 93,762
% berdasarkan
analytical approach,
dan 93,84
0
% berdasarkan
simulation approach.
Sistem pada
Cement Mill Area
memiliki nilai
maintainability
selama 36
sampai dengan 72
jam.
Berdasarkan pada perhitungan biaya dengan menggunakan
Cost of
Unreliability,
biaya yang ditanggung
adalah sebesar
$4.
278.184,04
berdasarkan
active repair time,
dan
$
5.161.719,54
berdasarkan pada
downtime.
Sehingga
diperoleh biaya selain
active
repair time,
yaitu
sebesar
$
883.535,50
,
dengan
91,065
jam
digunakan untuk
pekerjaan selain
active repair.
Berdasarkan pada evaluasi yang telah dilakukan, maka dilakukan
improvement
untuk meningkatkan
kinerja
sistem pada
Cement Mill Area,
dengan cara
meni
ngkatkan MTBF, menurunkan MDT
,
menurunkan durasi
preventive
maintenance,
mengurangi
waste
,
dan membuat
standby redudancy
pada
equipment
penyebab
downtime
terbesar.
Equipment
tersebut adalah
Tube Mill,
Inle
t Water Pump
,
Outlet Water Pump
, Sarting Oil Pump, Lubrication Oil Pump,
dan
Circulation Oil Pump
.
Hasil dari
improvement
menunjukkan nilai
availability
i
nherent
meningkat sebesar
1
,43
%
dari 9
6
,
07% menjadi 97,5
%, dan nilai
operational availability
meningkat sebesar 2,86%, dari 93,84
% menjadi 9
6,7
%.
Untuk penelitian selanjutnya, RAM
Analysis
dapat digabungkan dengan metode
maintenance management
lain seperti
Reliability Centered Maintenance, Life
Cycle Cost,
dan
Sparepart Management.
Cost of Unreliability, Plant Availability Factor, RBD, Reliability