OPTIMASI PERAWATAN MESIN NETTING DENGAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK-BASED MAINTENANCE (RBM)

Wini Hardianti Santosa

Informasi Dasar

112090110
658.202
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

PT. Indoneptune Net Manufacturing merupakan perusahaan yang menghasilkan komoditas utama berupa jaring ikan (fishing nets). Produk jaring ikan tersebut sebagian besar diekspor ke berbagai penjuru dunia. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk memberikan perhatian terhadap kualitas produknya dan ketepatan waktu produksi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada, khususnya mesin. Departemen produksi khususnya Departemen Netting sebagai departemen inti dari perusahaan, ditunjang oleh 113 mesin netting yang berperan dalam pembentukan jaring ikan. Jika mesin netting mengalami failure function maka proses produksi akan terganggu bahkan terhenti. Selain itu, mesin ini bekerja 24 jam sehari yang berarti availability mesin menjadi faktor yang sangat vital bagi kelancaran proses produksi. Saat ini, kegiatan preventive maintenance yang dilakukan belum dilakukan berdasarkan interval waktu perawatan yang optimal dengan memperhatikan karakteristik kerusakan. Berdasarkan data perawatan mesin, kegiatan corrective maintenance yang dilakukan masih tinggi yakni lebih dari 75%. Oleh karena itu, perlu suatu kebijakan perawatan mesin yang efektif bagi mesin netting dan optimasi penentuan interval waktu perawatan mesin dengan mempertimbangkan karakteristik kerusakan, parameter distribusi dan biaya perawatan. Dari hasil penentuan sistem dan subsistem kritis mesin netting dengan menggunakan frekuensi kerusakan dan diagram pareto, dihasilkan sistem kritis, yaitu mechanical system dengan lima subsistem kritis, yaitu Needle Worker, Knot Tightening, Net Feeder Out, Weft Feeder dan Warp Feeder. Subsistem kritis tersebut selanjutnya menjadi objek penelitian yang kemudian ditentukan kebijakan dan interval waktu perawatan yang tepat dengan menggunakan Reliability-Centered Maintenance (RCM) dan Risk Based Maintenance (RBM). Dengan memadukan dua metode ini diharapkan dapat menghasilkan kegiatan perawatan yang mampu meningkatkan reliability subsistem kritis dengan biaya minimum. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan RCM, didapatkan 5 kebijakan untuk seluruh komponen mesin netting yang meliputi scheduled restoration task, scheduled discard task, scheduled on-condition task, failure finding dan run to failure. Terdapat 9 komponen yang termasuk ke dalam kebijakan scheduled restoration task, 2 komponen dengan scheduled discard task, 16 komponen dengan scheduled on-condition task, 5 komponen dengan failure finding dan 3 komponen dengan run to failure. Interval waktu perawatan untuk masing-masing komponen ditentukan berdasarkan kebijakan perawatannya dengan mempertimbangkan karakteristik kerusakan, parameter distribusi dan biaya perawatan. Total biaya untuk mengimplementasikan perawatan usulan adalah Rp 52,237,352.00. Dengan Dengan mengimplementasikan kegiatan perawatan usulan, perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar Rp 57,858,048.00. reliability, RCM, RBM, preventive maintenance

Subjek

MAINTENANCE
 

Katalog

OPTIMASI PERAWATAN MESIN NETTING DENGAN METODE RELIABILITY-CENTERED MAINTENANCE (RCM) DAN RISK-BASED MAINTENANCE (RBM)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Wini Hardianti Santosa
Perorangan
Rd. Rohmat Saeduduin, ST., MT.; Ir. Sutrisno, MSAE
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2013

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini