PT. PLN JMK merupakan salah satu unit jasa penunjang PT PLN (Persero) yang
khusus bergerak di bidang kegiatan supervisi konstruksi sarana ketenagalistrikan
PLN. Bidang usaha dari JMK yaitu melakukan usaha jasa manajemen konstruksi
pada sektor ketenagalistrikkan dan sektor lainnya.
Usaha perbaikan kinerja yang sedang dilakukan JMK saat ini untuk mengikuti
aturan pengukuran kinerja BUMN yaitu dengan menerapkan kriteria Malcolm
Baldrige dalam pengukuran kinerja perusahaannya. Hasil penilaian oleh Indonesa
Quality Award menghasilkan peluang perbaikan (Opportunity for improvement)
untuk ditindaklanjuti oleh JMK.
Tahap awal dari penelitian ini yaitu melakukan pemantauan terhadap usaha
implementasi OFI oleh manajemen JMK untuk mengetahui OFI mana yang masih
memiliki kesenjangan (gap) dan yang belum dilaksanakan sama sekali. Pada poin
OFI tersebut kemudian akan disusun action plan yang bisa dilakukan JMK untuk
melengkapi OFI yang belum terlaksana dengan sempurna. Pada salah satu
implementasi OFI, JMK melakukan analisis SWOT terhadap keadaan
perusahaannya. Dari faktor internal dan eksternal yang sudah teridentifikasi ini,
dilakukan analisis strategi bisnis JMK dengan menggunakan metode quantitative
strategic palnning matrix (QSPM). Pada tahap ini dilakukan 3 proses perumusan
strategi yaitu tahap input meliputi penyusunan matriks IFE dan EFE, tahap
pencocokkan meliputi penyusunan matriks IE dan matriks TOWS, dan tahap
keputusan yaitu dengan membuat matriks QSP.
Hasil yang didapat yaitu dari 53 poin OFI yang dipantau pada penelitian ini, 35
poin OFI sudah dilaksanakan oleh JMK. Sehingga sudah 66% peluang-peluang
perbaikan yang telah dilaksanakan oleh JMK. Sedangkan untuk posisi bisnis,
JMK berada pada sel I sesuai dengan matriks IE yang menandakan JMK telah
sukses memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki. Malcolm Baldrige, analisis gap, action plan, QSPM