Poliklinik WBI dulunya membuka layanan akupuntur yang difokuskan pada layanan
akupuntur kecantikan. Layanan akupuntur kecantikan ini ditutup pada awal tahun
2009, dimana PT. WBI telah memperluas pasarnya, yakni bukan hanya melayani
pelangan karyawan PT. INTI, namun juga masyarakat umum. Dengan perluasan
pasar ini, sudah sepantasnya PT. WBI memperluas layanana yang diberikan pada
pelanggan. Skin care adalah layanan yang cocok untuk dijalankan oleh PT. WBI
untuk memperluas jenis layanannya, serta menarik kembali pasien akupuntur
kecantikan yang teleh ditutup. Untuk mengetahui kelayakan bisnis jasa skin care ini,
maka perlu dilakukan penelitian analisis kelayakan bisnis yang akan dikaji dari segi
aspek pasar, aspek hukum, aspek teknis dan operasional, aspek organisasi dan
manajemen, serta dari segi aspek financial.
Hasil penelitian ini menunjukkan besar pasar potensial untuk karyawan PT. INTI dan
keluarga ada sebanyak, 75,24% dari populasi, sementara pasar tersedianya sebesar
21,52 % dari pasar potensial. Untuk pasar potensial masyarakat umum, terdapat
sebanyak 79,61% dari populasi, dan besar pasar tersedianya adalah sebanyak 56,1%.
Untuk pasar sasaran, pihak perusahaan menargetkan 40% dari pasar tersedia,
sehingga jumlah pasar sasaran seluruhnya adalah 1987 pelanggan. Pada aspek teknis
dibahas layanan yang disediakan, kapasitas skin care, alat dan bahan yang digunakan
serta layout skin care. Pada aspek hukum dijelaskan kelengkapan perijinan yang
dimiliki perusahaan, sedangkan pada analisis organisasi dan manajemen dijelaskan
struktur organlisis skin care dan analisis jabatan. Setelah melakukan analisis
keuangan maka didapatkan nilai NPV sebesar Rp 9.991.318.127, nilai IRR 56%, dan
nilai PBP 1,798. Dengan demikian disimpulkan bisnis jasa skin care ini layak
diimplementasikan. ANALISIS KELAYAKAN, SKIN CARE, NPV, IRR, PBP