Setiap perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan yang dilaksanakan oleh
perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut, manajemen perusahaan
harus mampu mengelola dan mengembangkan perusahaannya sesuai dengan strategi
dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan. Dana yang ditanamkan untuk
membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari merupakan modal kerja. Modal
kerja akan selalu berputar selama perusahaan masih beroperasi. Semakin tinggi
tingkat perputaran modal kerja maka laba yang dapat diperoleh perusahaan pun akan
semakin besar. Objek penelitian ini adalah perputaran modal kerja dan laba operasi
pada PT. INTI (Persero). Data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif,
yaitu data yang berbentuk angka. Data yang diperlukan didapat dari Laporan
Keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) PT. INTI (Persero) dari tahun 2002
sampai dengan tahun 2007. Variabel yang diteliti adalah perputaran modal kerja
sebagai variabel independen (variabel X) dan laba operasi sebagai variabel dependen
(variabel Y). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Teknik pengujian statistik yang digunakan adalah Regresi
Linier Sederhana, Analisis Korelasi Pearson, Koefisien Determinasi, serta Uji t, dan
juga menggunakan aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 12.00 For
Windows untuk memperkuat perhitungan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh
terhadap laba operasi perusahaan. Pengaruh ini dinyatakan dalam perhitungan
koefisien korelasi sebesar 0,839. Hal ini berarti menurut tabel klasifikasi koefisien
korelasi termasuk dalam kategori hubungan yang sangat erat , dan sifat hubungannya
adalah searah, artinya semakin besar perputaran modal kerja maka laba operasi
perusahaan pun semakin besar, atau sebaliknya, semakin kecil perputaran modal kerja
maka laba operasi perusahaan pun semakin kecil, dan pengaruh perputaran modal
kerja terhadap laba operasi perusahaan adalah sebesar 70,3%, sedangkan sisanya
sebesar 29,7% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti biaya operasi, harga pokok
produksi.
Laba Operasi, Modal Kerja