Pendapatan usaha PT.DMT pada tahun 2008,dan 2009 masih didominasi oleh
pendapatan kerjasama operasi (KSO) sebesar 80% dan 20% bersumber dari
pendapatan tower. Sedangkan pada tahun 2011 kontrak KSO tidak diperpanjang.
Sehingga untuk menutupi kekurangan pendapatan salah satunya adalah dengan
melakukan pendekatan strategis Non Organic yaitu dengan melakukan akuisisi
perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama.
Pada penelitian ini dilakukan evaluasi dan analisis kinerja keuangan dengan
menggunakan metode Du pont dan rasio keuangan untuk mengetahui kondisi
keuangan PT.DMT pada tahun-tahun ke depan serta mengetahui kondisi
perusahaan apabila melakukan strategi akuisisi apakah menunjukkan kinerja yang
lebih baik bila ditinjau dari nilai ROE, ROI, Serta rasio-rasio keuangan. Hasil dari
analisis tersebut dapat dijadikan alat ukur kinerja perusahaan yang lebih
komunikatif dan dapat digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan bagi
pihak internal, apakah mereka akan terus menanamkan modal dan investasinya
dalam akuisisi atau sebaliknya mereka harus membatalkan keputusan untuk
berinvestasi.
Studi kasus dilakukan terhadap laporan proyeksi keuangan PT.DMT serta laporan
proyeksi keuangan konsolidasi dengan membandingkan nilai ROE, ROI, serta
rasio keuangan. Dan mampu mengidentifikasi apabila perusahaan melakukan
akuisisi dihasilkan nilai ROE dan ROI yang lebih baik. Nilai ROE untuk tahun
2013-2014 masing-masing sebesar 19% dan 24%, sedangkan ROI untuk tahun
2012-2014 masing-masing sebesar 5,84%, 6,87%, dan 9,30%. Namun disisi lain
nilai total asset dan fixed asset turnover menunjukkan rasio dibawah perusahaan
tanpa akuisisi untuk setiap tahunnya. Hasil dari analisisi dan evaluasi tersebut
kemudian dijadikan acuan sebagai perumusan rekomendasi guna meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan.
Du pont, ROE, ROI, Kinerja keuangan.