Untuk menilai kinerja suatu perusahaan, perlu dilakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang..
PT.Intikeramik merupakan salah satu perusahaan ubin porselen terbesar harus dapat terus menaikkan nilai harga sahamnya. Pada data Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham PT. Intikeramik mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2008 harga saham dengan rata-rata Rp. 1600 per lembar turun hingga Rp. 1200 per lembar pada tahun 2009. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan suatu sistem pengukuran kinerja keuangan yang akan mendorong manajemen perusahaan agar selalu menjadikan penciptaan nilai yang dapat membantu menaikkan nilai harga saham
Salah satu analisis metoda keuangan yaitu EVA (Economic Value Added). EVA merupakan jumlah uang bukan rasio, yang diperoleh dengan mengurangkan beban modal (capital charge) dari laba bersih operasi (net operating profit). Dengan metode EVA, akan terlihat penyebab dari penurunan nilai dari suatu perusahaan. EVA juga dapat membantu para investor dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan modalnya keperusahaan.
Dilihat dari nilai EVA yang dihasilkan oleh PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk selama periode penelitian (2006 - 2009), PT. Intikeramik Industri Alamasri, Tbk belum dapat menciptakan nilai EVA yang selalu bernilai positif. Hal ini berarti PT. Intikeramik Industri Alamasri, Tbk tidak dapat selalu menciptakan nilai tingkat pengembalian yang melebihi WACC dan PT. Intikeramik Alamasri Industri, Tbk tidak selalu dapat memenuhi harapan investor. EVA, tingkat pengembalian, WACC, kinerja keuangan.