Perencanaan dan pengendalian keuangan dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Tidaklah cukup bagi sebuah perusahaan untuk berpenampilan baik dalam tahun yang sedang dilalui, tetapi perusahaan seharusnya selalu memandang ke depan. Salah satu caranya adalah dengan merencanakan kegiatan disertai dengan rencana keuangan perusahaan. Proses tersebut disebut dengan proses penganggaran, dimana proses ini memberikan analisis terperinci mengenai keuangan dan bertujuan untuk menghindari kekurangan modal kerja, memperbaiki profitabilitas, dan memperbaiki prestasi setiap unit di perusahaan.
Permasalahan yang timbul pada PT Mustika Jaya sebagai perusahaan outsourcing adalah likuiditas perusahaan (pemenuhan kewajiban jangka pendek). Likuiditas dapat diidentifikasi dari laporan arus kas yang dapat dikatakan presisi apabila dianalisis dalam rentang waktu yang pendek (seperti harian atau mingguan). Penelitian ini mencoba untuk merencanakan arus kas PT Mustika Jaya untuk tahun 2009-2011. Perencanaan dimulai dengan menargetkan proyek atau penjualan yang akan didapatkan oleh PT Mustika Jaya. Kemudian, dari target tersebut dimodelkan perencanaan keuangan dengan menganalisis jenis biaya yang dikeluarkan. Dari variable cost dan tingkat inflasi yang mempengaruhi pola peramalan, maka arus kas tahun 2009-2011 dapat diramalkan dengan mengikuti pola eksisting. Dengan pola tersebut, didapatkan arus kas likuiditas untuk tahun 2009-2011. Hasil dari penelitian ini adalah PT Mustika Jaya sebenarnya mengalami kelebihan kas tetapi mereka kurang baik dalam pengelolaan kas tersebut. Sehingga, perusahaan menganggap kekurangan kas terutama ketika hari penggajian.
Penelitian tidak berhenti sampai perencanaan saja, namun penelitian ini juga memberikan suatu sistem perencanaan dan pengendalian keuangan yang dapat diimplementasikan di PT Mustika Jaya. Sistem tersebut berbentuk aplikasi arus kas likuiditas dan data ramalan.
Arus Kas, Likuiditas, Anggaran