Dewasa ini internet telah menjadi suatu kebutuhan yang dapat dikategorikan sebagai kebutuhan sekunder bahkan ada pula sebagian orang mengkategorikan sebagai kebutuhan primer karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Adanya perubahan paradigma ini berkorelasi dengan peningkatan jumlah pengguna jasa internet tiap tahunnnya yang selalu meningkat di seluruh dunia. Namun peningkatan ini tidak di ikuti dengan jumlah jaringan yang di perkirakan tidak akan mampu mengkover jumlah pelanggan yang ada di masa mendatang . Selain itu untuk tariff layanan internet di Indonesia sendiri masih tergolong mahal, dan di asia Indonesia menempati rank 47. Bisnis broadband juga masih mempunyai kesempatan dan peluang yang besar untuk memperoleh keuntungan melihat dari semakin meningkatnya pertumbuhan penggunaan broadband itu sendiri.
Berdasarkan kondisi tersebut perlu sebuah solusi yaitu layanan internet berbasis teknologi baru yaitu WiMAX, yang diharapkan mampu menjawab beberapa permasalahan tersebut. Dengan kehandalan teknologi OFDM dan modulasi yang adaptif dari teknologi ini mampu memberikan kapasitas bandwith yang besar serta kualitas yang baik. Selain itu teknologi ini mampu menekan biaya investasi karena mampu mencapai daerah yang sulit di jangkau dengan kabel yang akan berpengaruh terhadap tarif layanan
Dalam penelitian ini berusaha menentukan usulan tariff layanan internet dengan menggunakan teknologi WiMAX dari aspek costumer value based pricing dan aspek cost value based pricing. Dari aspek costumer bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemauan bayar konsumen (willingness to pay) serta tingkat persepsi masyarakat terhadap layanan existing untuk di bandingkan dengan layanan yang WiMAX tawarkan. Untuk aspek cost based bertujuan untuk mengetahui harga dasar sebuah layanan WiMAX tersebut yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas dan kelayakannya bagi sebuah perusahaan.
Dalam penelitian ini penentuan usulan tariff dilakukan dengan menggunakan beberapa metode perhitungan. Metode yang digunakan yaitu Long Run Incremental Cost (LRIC Top Down) dan price sensitivity meter. Dari kedua metode tersebut akan di dadaptkan harga dasar layanan internet berbasis jaringan WiMAX serta rentang harga yang dapat di terima masyarakat. Dari hasil pengolahan tersebut akan didapatkan alternative-alternatif tariff yang akan di tawarkan ke pelanggan. Dalam penelitian ini dilakukan juga analisis mengenai persepsi masyarakat terhadap layanan internet exiting yang akan di petakan melalui importance performance matrix . Dari hasil pemetaan tersebut akan di bandingkan dengan Quality of sevice dari teknologi WiMAX. Dari hasil analisis usulan tariff kemudian di analisis profitabilitas nya untuk mengetahui kelayakan investasinya.
Dari hasil pengolahan data dan analisa di peroleh untuk tariff dasar layanan internet berbasis jaringan WiMAX sebesar Rp250,46/kbps per bulan. Untuk tariff registrasi masing-masing layanan sebesar Rp.75.000 sudah termasuk PPn. Sedangkan Untuk tarif layanan untuk paket Silver ( flaterate 512 Kbps) adalah Rp165.000,00 , paket Gold ( flaterate 1024 Kbps) adalah Rp445.000,00 , paket Platinum ( flaterate 2048 Kbps) adalah Rp775.000,00. Harga tersebut merupakan harga masing-masing paket perbulan yang di tawarkan pelanggan udah termasuk PPn. Dari hasil analisa penelitian dari segi financial, tarif usulan ini layak di realisasikan dengan nilai NPV sebesar Rp4,932,204,700 , IRR of 27,38% and Pay Back period 4.34 dalam waktu 4,22 Tahun.
: Tarif, WiMAX, Costumer Value Based pricing, Cost Value based pricing, analisis profitabilitas