Kabupaten Klaten merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
terbagi menjadi 26 kecamatan. Dibandingkan dengan industri besar, industri kecil mempunyai
andil lebih besar dalam perekonomian Kabupaten Klaten. Di Klaten saat ini ada 33.221 Industri
Kecil Menengah dengan sentra industri suatu produk yang bisa terdapat dalam beberapa
kecamatan dan dalam satu kecamatan bisa terdapat beberapa sentra industri. Kondisi tersebut
menjadikan sentra industri menjadi tidak terpusat sehingga proses pengawasan, evaluasi, dan
pemberian bantuan modal usaha menjadi cukup sulit. Selain itu Dinas Perindustrian
Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal dalam menempatkan suatu kawasan sebagai
sentra industri hanya melihat dari segi jumlah IKM. Padahal untuk menetapkan suatu kawasan
menjadi suatu sentra industri ada beberapa parameter yang harus dillihat selain jumlah IKM.
Tugas Akhir ini mencoba merancang suatu program untuk mengupayakan agar setiap
kecamatan di Kabupaten Klaten memiliki satu sentra produk unggulan sehingga kegiatan sentra
industri lebih terpusat dan terkontrol yang biasa disebut One Village One Product. Untuk
menentukan suatu kawasan industri yang potensial bagi suatu sentra industri ada beberapa hal
yang menjadi bahan pertimbangan yaitu besar omzet, jumlah IKM, pemasaran, bahan baku,
jumlah tenaga kerja, teknologi, dan sarana prasarana. Sedangkan metode yang digunakan dalam
menentukan lokasi potensialnya adalah metode rating factor.
Sebagai alat bantu untuk mempermudah pencarian kawasan potensial maka digunakan
Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat menampilkan, menganalisis, memanipulasi, dan
menyimpan informasi-informasi geografis. Hasil dari SIG dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal untuk
menentukan kawasan sentra industri potensial. Selain itu SIG yang digunakan berbasis web
sehingga sentra-sentra produk unggulan tersebut dapat sekaligus diperkenalkan kepada
masyarakat luas.
Output dari sistem informasi geografis ini adalah urutan kecamatan yang potensial
untuk suatu sentra. Dari peta dapat dilihat daerah yang paling potensial untuk pengembangan
produk OVOP. Untuk sentra industri logam, kawasan potensialnya diurutkan dari total nilai
yang paling besar adalah kecamatan Ceper, Polanharjo, Karanganom, Delanggu, Wonosari,
Manisrenggo, dan Jatinom. Untuk sentra industri tembakau ada di kecamatan Manisrenggo,
Gantiwarno, Trucuk, Jogonalan, dan Ceper. Untuk sentra industri gerabah ada di kecamatan
Wedi, Bayat, Wonosari, Klaten Tengah, Pedan, dan Kalikotes. Untuk sentra industri mebel ada
di kecamatan Klaten Utara, Trucuk, Cawas, Juwiring, Ngawen, Ceper, Kalikotes, dan
Kemalang. Untuk sentra industri konveksi ada di kecamatan Jogonalan, Wedi, Klaten Selatan,
Pedan, Ngawen, Ceper, Karangdowo, dan Delanggu. SIG, sentra industri, rating factor