Tenaga listrik adalah salah satu bentuk energi sekunder yang dibangkitkan,
ditransmisikan, dan didistribusikan untuk segala macam keperluan, dan bukan listrik yang
dipakai untuk komunikasi atau isyarat. Listrik merupakan kebutuhan hidup masyarakat. Banyak
kegiatan yang sangat bergantung pada listrik, katakan saja aktivitas perkantoran, aktivitas
bisnis, pendidikan, dan lainlain.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengelola jaringan
listrik tersebut, dan PLN sebagai BUMN yang bertanggung jawab. Kecepatan layanan dan
kepuasan pelanggan merupakan hal – hal yang harus dijaga dan ditingkatkan oleh PT. PLN
sebagai pihak yang mendistribusikan tenaga listrik kepada pelanggan. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan kepastian secara langsung kepada calon pelanggan
tentang statusnya dalam proses Pasang Baru Listrik. Karena selama ini calon pelanggan ketika
melakukan Pasang Baru listrik, calon pelanggan harus menunggu terlebih dahulu selama
beberapa hari hanya untuk menunggu kepastian statusnya apakah dapat langsung dipasang
ataukah harus masuk ke dalam waiting list dahulu. Hal ini tentunya dapat mengurangi kepuasan
calon pelanggan terhadap layanan PT. PLN.
Salah satu tool yang dapat dipakai dalam kasus ini adalah GIS atau Geographic
Information System. GIS, atau dalam bahasa Indonesia disebut Sistem Informasi Geografis
(SIG), merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan dalam
memasukkan, mengolah, mengelola, menganalisis dan menyajikan data spasial yang
bereferensi geografis serta data lainnya seperti database, table, photo, citra satelit, suara, video,
grafik maupun data dari aplikasi windows. GIS sangat bermanfaat untuk membantu para
eksekutif membuat keputusan dengan cepat, tepat dan akurat berdasarkan suatu lokasi geografi.
Pengelolaan ini mencakup pemantauan jaringan listrik, pemantauan daerah konsumen, sehingga
perlu perencanaan yang tepat dan efektif untuk dapat memberikan keuntungan dan manfaat
bagi semua pihak.
Dalam proses pembuatan tugas akhir ini dilakukan identifikasi sistem eksisting untuk
mengetahui bagaimana jalannya sistem yang ada saat ini dan apa saja kekurangan yang ada.
Selanjutnya diidentifikasi juga apa saja kebutuhan sistem untuk melakukan perbaikan terhadap
sistem yang berjalan. Kemudian dilakukan perancangan sistem perbaikannya, dimulai dari
pemodelan sistem, penentuan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak, serta melakukan
pengujian terhadap sistem yang telah dirancang. Perancangan ini menghasilkan beberapa
output, diantaranya :
1. Potensi jaringan listrik di lokasi pelanggan dan calon pelanggan.
2. Penghitungan biaya penyambungan dan uang jaminan langganan listrik untuk
pelanggan baru.
3. Visualisasi lokasi pelanggan dan calon pelanggan untuk memudahkan proses pasang
baru dan ubah daya.
4. Visualisasi tematik lokasi waiting list untuk memudahkan analisis wilayah yang akan
dijadikan daerah perluasan jaringan.
5. Laporan transaksi PSB dan ubah daya dalam satu bulan tertentu.
6. Menampilkan daerah yang potensial untuk tempat melakukan kegiatan – kegiatan
khusus.
Dari sistem yang telah dirancang dan diuji ini kemudian dilakukan analisa terhadap
hasil perancangan. Dari hasil analisa ini didapatkan kesimpulan bahwa sistem yang telah
dirancang dapat mengurangi proses survey yang dilakukan sebelum memasang jaringan listrik.
Sehingga memudahkan pihak PLN untuk memberikan kepastian mengenai status calon
pelanggan dan juga menambah kepuasan pelanggan karena pelayanan yang diberikan cepat. Pasang Baru (PSB), Jaringan Listrik, Pelanggan, calon pelanggan