PT. Telkom merupakan salah satu pengelola jasa telekomunikasi di Indonesia,
terutama jaringan kabel tembaga yang hampir ada di seluruh Indonesia. Dengan adanya
globalisasi menciptakan tata dunia baru dimana dunia bergerak cepat menjadi satu pasar yang
efisien dan transparan, hal ini membawa konsekuensi semakin meningkatnya kebutuhan akan
layanan komunikasi.
Motto yang dimiliki PT. Telkom “Commited 2U” menunjukkan arti pelayanan
terhadap pelanggan bagi PT.Telkom, salah satunya adalah pemenuhan permintaan terhadap
satuan sambungan telepon atau wireline fixed phone menjadi target yang harus ditingkatkan.
Sementara itu, PT. Telkom juga melakukan efisiensi biaya dalam mencapai target tersebut.
Pada tugas akhir ini dirancang suatu pengembangan potensi jaringan kabel untuk
pemenuhan demand wireline fixed phone dengan memanfaatkan sistem informasi geografis.
SIG ini mampu untuk menganalisis urat kabel mana saja yang belum terminasi menjadi
Distribution Point (DP) sehingga dapat digunakan untuk memenuhi demand tadi. Dengan
pengembangan potensi jaringan kabel ini, pembangunan Jaringan Tambahan (JT) tidak
diperlukan sehingga secara langsung juga berdampak pada berkurangnya biaya instalasi.
Selama ini PT. Telkom Kandatel Bandung dalam menghadapi permintaan sst baru tidak terlalu
memperhatikan data jaringan kabel yang ada tetapi lebih memikirkan bagaimana melayani
permintaan tersebut secepat mungkin sehingga potensi-potensi jaringan kabel yang ada tidak
terpikirkan dan tidak diperhatikan sama sekali. Dampak yang paling terasa bagi pihak
perusahaan adalah terbuangnya biaya untuk pemeliharaan jaringan kabel potensial dan
kehilangan pendapatan sebanyak urat kabel yang terdapat pada jaringan kabel potensial
tersebut.
Dengan pengembangan potensi jaringan kabel untuk pemenuhan demand wireline
fixed phone akan sangat mengoptimalkan baik kinerja perangkat yang dimiliki PT. Telkom saat
ini maupun biaya yang dikeluarkan dalam upaya pemenuhan demand tadi. Jika tidak terdapat
urat kabel sekunder pada DP untuk memenuhi demand, kebiasaan PT. Telkom Kandatel
Bandung yang selama ini menarik Jaringan Tambahan, menggunakan teknik PCM dan DPG
dapat diminimalisir atau dihapuskan sama sekali. Hal ini dikarenakan potensi jaringan kabel
yang cukup besar yaitu urat kabel sekunder yang belum diterminasi (stubb) sangatlah banyak.
Pada setiap daerah layanan RK yang terdapat di STO Rajawali terdapat rata-rata 29 % urat
kabel stubb dari kapasitas sekunder maksimum yang dapat dioptimalkan. Dengan
mengoptimalkan jaringan kabel stubb yang ada tentu saja secara langsung mengoptimalkan
pendapatan PT. Telkom ang selama ini terbuang. Di lain sisi, biaya pemeliharaan dan biaya
penambahan jaringan baru selama ini yang tidak efektif dapat diminimalisir. Jaringan Tambahan (JT), Potensi jaringan kabel, stubb, SIG