ABSTRAK
Tempo.co adalah pioneer portal web berisi berita dan artikel mengenai pemberitaan dari Indonesia yang berdiri sejak tahun 1998. Sejak 2008, Tempo.co reborn dengan tampilan baru. Tempo.co tidak hanya bisa diakses melalui komputer pribadi, tapi juga melalui perangkat smartphone. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model tiga dimensi Norman Fairclough. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui aspek kebahasaan apa saja yang digunakan Tempo.co dalam pemberitaan, (2) untuk mengetahui apa hubungan antara ideologi Tempo.co dan aspek kebahasaan yang dihasilkan dalam pemberitaan, (3) untuk mengetahui situasi sosial, politik, dan budaya apa yang melatarbelakangi aspek kebahasaan yang digunakan dalam pemberitaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek kebahasaan berupa diksi, penggunaan kalimat, dan pemilihan sumber dalam kutipan langsung yang digunakan Tempo.co, menempatkan tokoh atau Pejabat Pemerintah dalam representasi yang negatif. Hal ini erat kaitannya dengan ideologi yang dianut oleh Tempo yaitu berpihak pada publik dan republik. Sehingga masyarakat dijadikan sebagai faktor pertimbangan dalam membahasakan berita. Tempo.co berusaha melihat permasalahan ini secara kritis dengan menampilkan kekurangan dari kedua belah pihak serta memaparkan apa yang seharusnya dilakukan. Pada pembuatan berita ini, berjarak 20 hari dari terlaksananya reshuffle jilid II yang dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan Pemerintah dengan para menterinya berupa kinerja yang kurang memuaskan yang akhirnya diganti pada reshuffle jilid II. Setelah adanya reshuffle jilid II ini keadaan ekonomi diperkirakan akan meningkat melihat menteri yang menggantikan lebih dianggap kompeten.
Keywords: Analisis Wacana Kritis, Media Online, Politik, Representasi, Kekuasaan.