Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia terus melakukan Initial Public Offering (IPO), terbukti dengan terus bertambahnya perusahaan BUMN dan bahkan anak usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, pada yang saat yang sama kewajiban perusahaan BUMN terus bertumbuh yang berarti bahwa resiko finansial perusahaan juga meningkat. Bagi investor peningkatan resiko dapat berdampak pada return saham yang diinvestasi. Untuk mengukur risiko kewajiban perusahaan dapat dilakukan analisis rasio berdasarkan laporan keuangan perusahaan yaitu dengan analisis seperti rasio rasio likuiditas dan rasio solvabilitas.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan terhadap return saham yang diterima investor. Adapun variabel independen yang digunakan yaitu rasio likuditas yang diproksikan oleh Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR) sertas rasio solvabilitas yang diproksikan oleh Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER), sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah return saham. Objek penelitian adalah perusahaan BUMN yang BEI selama periode 2011-2015.
Penelitian ini merupakan penelitian bisnis menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu causal research. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan mengambil sampel sesuai yang dibutuhkan. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel melalui aplikasi Eviews 9 menggunakan model common effect dengan uji hipotesis yaitu uji T dan uji F , nilai signifikan 5%.
Hasil penelitian menunjukan CR, QR dan DAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham, sementara DER berpengaruh negatif dan signifikan. Secara simultan, rasio likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Kata Kunci : Current Ratio, Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, Return Saham