Pasar efisien terjadi jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Perdebatan tentang pasar yang efisien masih sering terjadi sampai saat ini. Disatu sisi terdapat banyak penelitian memberikan bukti empiris yang mendukung konsep pasar yang efisien. Namun disisi lain muncul sejumlah penelitian yang menyatakan adanya anomali pasar yang merupakan penyimpangan yang terjadi terhadap hipotesis pasar yang efisien yang dapat mempengaruhi harga saham.
Penelitian ini bertujuan membuktikan keberadaan The-Day-of-The-Week Effect pada Indeks Kompas100 di Bursa Efek Indonesia dan Straits Times Index di Bursa Efek Singapura. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah harga penutupan harian dari Indeks Kompas100 dan Straits Times Index selama periode tahun 2015. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sample non-random, terutama purposive sampling terdiri dari 86 perusahaan yang terdaftar dari Indeks Kompas100 dan 25 perusahaan yang terdaftar dari Straits Times Index. Dua hipotesis diuji dengan menggunakan Uji Kruskal-Wallis.
Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat anomali The-Day-of-The-Week Effect pada Indeks Kompas100 dan Straits Times Index. Hasil perbandingan standart deviasi menunjukan bahwa Indeks Kompas100 memiliki standart deviasi lebih tinggi dibanding Straits Times Index yang artinya pasar modal di Indonesia memiliki tingkat risiko lebih tinggi dibandingkan pasar modal di Singapura.
Kata Kunci : Imbal hasil, Anomali Pasar Modal, The-Day-of-The-Week Effect, Volatilitas Pasar Modal