Pertumbuhan domestik bruto serta pertumbuhan ekspor sektor pertambangan dalam beberapa tahun terakhir tumbuh negatif. Hal tersebut memberikan dampak negatif salah satunya adalah berkurangnya pendapatan yang dihasilkan sehingga menyebabkan beberapa perusahaan pertambangan memiliki laba negatif sehingga memicu terjadinya kondisi financial distress.
Dalam penelitian ini variabel independen adalah rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial distress. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2015, sedangkan sampel penelitian ini ditentukan oleh metode purposive sampling sehingga memperoleh 13 perusahaan sebagai sampel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik.
Berdasarkan hasil penelitian variabel rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress. Sedangkan secara parsial hanya rasio profitabilitas yang berpengaruh terhadap kondisi financial distress.
Untuk melakukan investasi, sebaiknya investor menghindari perusahaan yang sedang mengalami kondisi financial distress yaitu dengan menganalisa rasio profitabilitas (return on sales) perusahaan, jika perusahan memiliki profitabiitas (return on sales) yang tinggi maka perusahaan tersebut terhindar dari kondisi financial distress, sehingga investor dapat memperoleh keuntungan dalam berinvestasi.
Kata Kunci: Financial Distress, Likuiditas, Leverage, Aktivitas, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan