Candi Cangkuang adalah sebuah candi Hindu yang ada di kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Garut Jawa Barat. Candi inilah yang pertama kali ditemukan ditanah Sunda serta merupakan satu-satunya candi Hindu yang ada di tanah Sunda. Candi ini terletak bersebelahan dengan makam kuno pemuka agama Islam yang dipercaya sebagai leluhur penduduk desa Cangkuang. Kehidupan masyarakat Cangkuang ini sangat harmonis dan saling menghormati, baik antara mereka dengan sesama mereka, mereka dengan orang lain (umat Hindu), dan mereka dengan lingkungan.
Candi Cangkuang ini adalah salah satu simbol Bhineka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrwa (beraneka ragam itu satu, tiada kebenaran ganda), dan juga Candi Cangkuang ini juga menjadi simbol agama Perennial (Kearifan Hikmah Kuno-Abadi) dalam subtansi yang abadi dari dulu sampai akhir zaman tidak akan berubah. Kepercayaan monoteistik / tauhid mengagungkan tuhan yang satu (Esa) tetapi juga menyadari realitas ciptaan tuhan yang berbeda/ beragam yang itu semua akan kembali kepada yang satu. Kepercayaan seperti itu lah yang dipegang teguh oleh masyarakat Cangkuang.
Penelitian pada perancangan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan melalui proses studi literatur, observasi, dan wawancara. Hasil analisis di olah dalam proses pembuatan statement dan treatment untuk konsep dasar dalam perancangan. Sebagai hasil, makna candi Cangkuang disampaikan melalui pembuatan film Dokumenter. Melalui film dokumenter ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan serta memberikan pemahaman kepada generasi muda dan masyarakat luas guna melestarikan dan menjaga peninggalan sejarah yang ada di kab.Garut.
Kata Kunci : Kebersamaan, Indah, Natural, Sejarah, Kebudayaan, Kepercayaan.