Peningkatan kualitas layanan beberapa perusahaan memberlakukan jam kerja selama 24 jam/hari, pengaturan jadwal kerja untuk masing-masing shift perlu dilakukan secara cermat karena berkaitan dengan jam biologis manusia (circardian rythm). Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan mampu menganalisa bagaimana tingkat kelelahan pada pekerja yang sangat mempengaruhi kelelahan kerja. Instrumen yang digunakan kuisioner KAUPK2. Metode yang digunakan adalah Bourdon Wiersma. Hasil penelitian adalah: Tingkat kelelahan kerja pada shift 2 sangat berpengaruh secara nyata dengan shift 1 dikarenakan oleh faktor beban kerja yang berlebihan dan lingkungan kerja yang tidak nyaman serta faktor cuaca dan faktor internal pada bagian proses produksi. Kelelahan kerja setelah bekerja pada tenaga kerja dengan tingkat kelelahan sedang dan tinggi.
Kata kunci : Shift kerja, Kelelahan kerja, Bourdon Wiersma dan Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan (KAUPK2)