Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya, suku dan kesenian yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah suku Batak dan kebudayaannya yang kental dan diwariskan secara turun temurun. Sejak zaman dahulu, orang Batak telah mengenal nilai-nilai budaya yang sangat tinggi dan memiliki banyak peninggalan budaya, salah satunya adalah tekstil atau kain tradisional Batak yang masih ada hingga saat ini. Kain tradisional Batak tersebut diantaranya adalah kain ulos, kain songket Batak, sarung tenun Batak, kain tenun ikat dan kain tenun lainnya yang biasa digunakan pada zaman dulu sebagai pakaian sehari-hari dan pakaian adat. Namun seiring berkembangnya zaman dan maraknya tekstil modern, penggunaan kain tradisional sebagai pakaian sehari-hari tersebut perlahan digantikan dengan tekstil modern yang biasa dikenakan masyarakat umumnya karena dinilai lebih mudah dan praktis. Meskipun kain tradisional Batak merupakan suatu peninggalan budaya yang bernilai tinggi, upaya pelestarian terhadap tekstil tersebut semakin menurun. Banyak orang yang kurang mengetahui dan mengerti tentang kain tradisional, serta makna yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu keberadaan dari kain tradisional Batak ini semakin hilang bahkan terancam punah. Berdasarkan hasil survey ditemukan masalah yaitu masih kurangnya wadah/sarana untuk penyampaian informasi dan edukasi yang inovatif dan menyenangkan. Sehingga kurang menarik minat masyarakat khususnya kaum generasi muda sebagai generasi penerus untuk berkunjung. Serta kurangnya pelestarian lebih lanjut berupa pengembangan kain tradisional menjadi salah satu penyebab utamanya. Berdasarkan fenomena tersebut, maka diperlukan penyediaan fasilitas sebagai media penyampaian informasi, media pelestarian dan pengembangan kain tradisonal Batak serta memperkenalkan kain tradisonal Batak pada masyarakat luas, yang merupakan latar belakang dari perancangan Pusat Tekstil Batak ini. Perancangan interior Pusat Tekstil Batak mengangkat sistem hubungan kekerabatan dan kekeluargaan masyarakat Batak yang kental dan kuat yang menjaga keseimbangan kehidupan bermasyarakat di Batak. Dengan mengangkat citra yang melekat pada suku Batak ke dalam perancangan berupa tata layout yang memiliki pola/organisasi ruang yang saling berdekatan/berhubungan dan terpusat sesuai dengan falsafah hidup budaya Batak, Dalihan Natolu.