Kabupaten Bandung merupakan salah satu wilayah rawan banjir, beberapa daerah rawan banjir masih memiliki jumlah penduduk yang tinggi, dikarenakan masyarakat kurang mengetahui bahwa daerah tersebut termasuk rawan banjir. BPBD pernah melakukan pemetaan daerah rawan banjir dengan metode overlay, namun dengan metode tersebut pemetaan menjadi tidak up to date karena tidak dapat diupdate melalui input data oleh petugas. Pada tugas akhir kali ini penulis menerapkan metode Weighted Product untuk melakukan klasifikasi terhadap tingkat kerawanan banjir di Kabupaten Bandung. Weighted Product digunakan agar aplikasi yang dibuat dapat di update manual oleh petugas melalui input data. Kriteria yang digunakan adalah curah hujan, kemiringan, ketinggian, tutupan lahan, dan limpasan sungai. Dengan menggunakan bobot kriteria yang didapatkan dari pihak BPBD, sistem memberikan akurasi kecocokan antara data BPBD dan data hasil hitung aplikasi sebesar 63.4%.
Kata kunci : BPBD, banjir, Weighted Product, FMADM