Prosiding Konferensi Renaissance Budaya Nusantara I Solo, 9-10 Juni 2010

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Informasi Dasar

16.25.002
306
Proceeding ( Electronic )
7a

Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Universitas Sebeleas Maret selenggarakan Renaissance Budaya Nusantara I, Acara ini diisi dengan serangkaian kegiatan. Hari pertama, 9 Juni, diadakan Konferensi Renaissance Budaya Nusantara bertempat di ruang pertemuan UPT Perpustakaan UNS, Surakarta. Di samping itu, bertempat di Aego Budaya esoknya, 10 Juni, berlangsung pagelaran berbagai budaya tradisional, di antaranya reog ponorogo, jathilan, tarian tradisional topeng ireng dan lain-lain. Sementara itu sejak Selasa, 8 Juni berlangsung pemecahan rekor MURI, nembang macapat 50 jam nonstop. Di raung lain, di auditorium digelar Festival Dolanan Anak. Uniknya, Perpustakaan Nasional RI turut memeriahkan acara ini dengan menampilkan pementasan reog Ponorogo bernama Singo Pustoko. Jathilan kolosal dimainkan oleh lebih dari seratus orang, dan pementasan tari Topeng Ireng dari Magelang Jawa Tengah melibatkan tidak kurang dari 300 orang.

Dalam Konferensi Internasional Renaissance Budaya Nusantara I yang dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Sebelas Maret , Prof Dr. H.M. Syamsul Hadi mengatakan bahwa kerjasama dalam pengembangan kebudayan seperti ini sangat diperlukan dan berharap kedepan kerjasama ini dapat dikembangkan pada bidang bidang yang lain. Sementara itu Kepala Perpustakaan Nasional RI Plt. Liliek Soelistyiowati mengatakan bahwa kerjasama ini merupakan rangkaian acara ulang tahun 30 tahun Perpustakaan Nasional yang dirayakan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah Konferensi Internasional Renaissance Budaya Nusantara I yang berkolaborasi dengan Universitas Sebelas Maret. Kegiatan menggali kebudayaan merupakan tanggung jawab bersama dan pelestariannya sudah diatur dalam Undang Undang no. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.

Konferensi Internasional menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri seperti; Supriyanto (Perpustakaan Nasional RI), dengan tajuk Koleksi Nasional Perpustakaan Nasional RI. Abdul ranchman Abudul Aziz (Universitas Utara Malaysia), dengan makalah Za’ba dan Mahatir sebagai perintis jalan Melayu besar. Prudensia (Universitas Indonesia), Kearifan local tradisi lisan sebagai sumber pembentukan identitas dan karakter. Nindya Nugraha (Perpustakaan Nasional RI) Naskah kuno nusantara yang mengandung budi pekerti. Mohd. Fo’ad Sakdan (Brunei) Dasar pendidikan Isam di Brunei. Bani Sudardi (Universitas Sebelas Maret) Menggali kearifan local sebagai bekal menyongsong masa depan. Oesman Arif (Universitas Sebelas Maret) Resisteni budaya nusantara terhadap pengaruh global. Dan terakhir Iheanacho George Chidiebere (Mahasiswa Universitas Sebelas Maret) From the renaissance to globalization reventing culture in the 21 century.

Disamping seminar internasional digelar pula tembang macapat 50 jam non stop dan berhasil memcahkan recor MURI. Disamping itu masih ada pagelaran wayang kreasi baru yang diberi nama wayang dari Kampung Sebelah, Pawai atau karnaval Batik Solo, Tari kontemporer, Karawitan dengan penabuh dan penembang Asing, dan pementasan Tari kreasi Siswa SMK 5 Solo.

Deklarasi Renaissance Budaya Nusantara I

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah-Nya RENAISSANCE BUDAYA NUSANTARA I (RBN I) yang mengambil tema "Menggali dan mencari nilai-nilai luhur kearifan lakal budaya Nusantara untuk pembangunan jati diri bangsa" telah selesai dilaksanakan dengan baik. Acara ini terselenggara berkat kerjasama antara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. RBN I dilaksanakan di kampus UNS pada tanggal 8-10 Juni 2010. Serangkaian acara RENAISSANCE BUDAYA NUSANTARA I diselenggarakan sebagai wahana menangkar gagasan, pemikiran, dan menumbuhkembangkan semangat gerakan renaissance serta revitalisasi nilai-nilai luhur kearifan lokal budaya Nusantara sebagai upaya resitensi terhadap budaya global. Disadari benar pada zaman sekarang ini bangsa kita telah dilanda arus deras globalisasi dengan derajat kecepatan perubahan sosial yang tinggi akibat kemajuan teknologi media komunikasi dan kapitalisme industri, amatlah relevan kita sebagai bangsa melakukan refleksi bUdaya, menggali nilai-nilai luhur kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai basis ketahanan terhadap budaya global. Menyadari akan hal itu, maka pelacakan akar-akar nilai budaya luhur Nusantara perlu dan mendesak untuk dilakukan, sejalan dengan usaha pembinaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia di daerah¬daerah yang sumbangannya sangat diperlukan untuk memperkaya dan mewarnai jati diri Kebudayaan Nasional. Dalam rangka penggalian sumber daya kultural tersebut di atas, Perpustakaan Nasional mahupun Perpustakaan Daerah memiliki rekaman data tulis yang amat berlimpah. Data yang berlimpah itu tidak ada artinya tanpa adanya upaya dari para budayawan, kaum intelektual, dan para pustakawan serta para sarjana untuk melakukan pengkajian. Sesungguhnya para budayawan dan akademisi merupakan agen perubahan yang senantiasa mengobarkan semangat gerakan budaya renaissance yang berbasis kearifan budaya lokal Nusantara. ... Dengan mengingat dan mempertimbangkan pemikiran dan pendapat para peserta selama berlangsungnya Renaissance Budaya Nusantara I, dengan ini kami mendeklarasikan pentingnya : 1 Meningkatkan kajian terhadap hasil karya cipta budaya intelektual Nusantara yang berbhineka dan memperluas penyebarluasan informasi hasil-hasil kajian budaya kepada masyarakat. 2 Mengadakan pertemuan budaya Nusantara secara berkala yang mencakup wilayah NKRI untuk memperkokoh kesatu~n dan persatuan bangsa di bawah naungan NKRI. 3 Mewujudkan suatu wadah pemikiran budaya Nusantara dengan pendukung utama perguruan tinggi negeri dan swasta dengan fokus utama studi budaya lokal. 4 Merevitalisasi semangat gotong-royong sebagai etos sosial masyarakat Indonesia yang berbasis ideologi Pancasila. 5 Meningkatkan pengelolaan tradisi budaya yang mencakup tindakan perlindungan, pemeliharaan, peneliti~m, pengembangan, pendayagunaan, dan revitalisasi nilai-nilai luhur kearifan lokal Budaya Nusantara. 6 Pemanfaatkan perpustakaan nasional maupun daerah sebagai sumber referensi dalam menggali khasanah budaya Nusantara.

Subjek

CULTURE
 

Katalog

Prosiding Konferensi Renaissance Budaya Nusantara I Solo, 9-10 Juni 2010
 
CD Drive, CDFS.: 702 MB.
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Perorangan
 
 

Penerbit

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Jakarta
2010

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini