Permasalahan mengenai kualitas proses audit sedang menjadi perbincangan di masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh adanya identifikasi penilaian yang bias terhadap independensi auditor yang tidak secara utuh dinterprestasikan oleh klien, serta negosiasi pada awal kontrak kerja mengenai besaran fee audit. Independensi auditor dan besaran fee audit merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi kualitas proses audit yang dihasilkan oleh auditor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang independensi auditor, besaran fee audit, dan kualitas proses audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung serta mengetahui pengaruh independensi auditor dan besaran fee audit terhadap kualitas proses audit baik secara simultan ataupun secara parsial.
Objek dalam penelitian ini adalah auditor Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar pada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) wilayah Jawa Barat khususnya Bandung dengan sampel sebanyak 50 responden yang didapatkan menggunakan metode convenience sampling yaitu hanya dari KAP yang mengembalikan kuesioner yang telah didistribusikan pada masing-masing KAP yang termasuk sampel dalam penelitian ini. Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data primer. Data tersebut kemudian dikelompokkan serta dianalisi dengan menggunakan garis kontinum dan analisis regresi linear berganda.
Berdasakan hasil dari pengolahan data dapat dilihat bahwa secara simultan, independensi auditor dan besaran fee audit berpengaruh terhadap kualitas proses audit sedangkan secara parsial, independensi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas proses audit dan besaran fee audit berpengaruh terhadap kualitas proses audit.
Dapat dibuktikan bahwa independensi auditor dan besaran fee audit mempunyai pengaruh dalam kualitas proses audit. Ini menyebabkan pentingnya suatu standar yang mengatur untuk mempertahakan independensi auditor serta yang mengatur sistem dan jumlah besaran fee yang diperoleh auditor.
Kata kunci: independensi auditor, besaran fee audit, kualitas proses audit