Salah satu sisi kehidupan Rasulullaah SAW yang paling banayak disalahpahami adalah aspek kehidupan keluarganya. Kesalahfahaman ini bukan saja dikalangan orientalis tetapi tidak sedikit juga terjadi dengan Ummat Islam. Banyak yang menuduh bahwa praktek poligami Rasul memiliki banyak masalah, ia haus wanita, ia seorang fedofil, dan lain sebagainya. Hampir bisa dipastikan kesalahfahaman ini terjadi karena distorsi informasi dan pembacaan yang kurang akurat. Kita jaran mengkaji berapa usia Rasul saat menikah lagi, bagaimana kondisi social ekonomi janda-janda tua yang dinikahi Rasul, berapa jumlah anak bawaan janda-janda tersebut, bagaimana dampak dakwah dan kemenangan social politis yang ditimbulkan. Bagaimana Rasul menjadi kakek teladan, suami yang bijaksana, ayah idaman keluarga serta mertua yang penuh pengertian. Ia menyapu rumahnya sendiri, menjahit pakaiannya yang robek dan membantu menyiapkan masakan di dapur.