Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sahamnya sangat diminati oleh masyarakat yang akan berinvestasi di pasar modal. Beberapa bank besar juga masuk ke dalam kategori saham unggulan LQ 45 yaitu merupakan kumpulan dari 45 saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai wajar dari saham perbankan yang termasuk dalam Indeks LQ45 periode Agustus 2014-Januari 2015 dan mengetahui apakah saham-saham tersebut dinilai overvalued, undervalued, atau fair.
Metode penilaian harga saham yang digunakan adalah Dividend Discount Model (DDM) model pertumbuhan konstan yang mencakup perhitungan Dividend Per Share (DPS), Expected Growth (g) dan Required Rate of Return (k). Dengan metode tersebut maka dapat diketahui nilai wajar tiap saham subsektor perbankan untuk tahun 2015 yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai pasar sehingga dapat diketahui apakah saham dinilai undervalued, overvalued, atau fair.
Penelitian ini dilakukan dengan cara deskriptif dengan metode Kuantitatif dimana penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan subsektor perbankan yang termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Agustus 2014-Januari dari Laporan Keuangan tiap sampel penelitian dari tahun 2012 hingga tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai wajar saham BBCA sebesar Rp 3.366,97, BBNI sebesar Rp 1.024,74, BBRI sebesar Rp 1.517,9, BBTN sebesar Rp 401,64, BDMN sebesar Rp 1.459,62, dan BMRI sebesar Rp 2.606,76. Dari hasil nilai wajar tersebut yang kemudian dibandingkan dengan harga pasar tiap saham pada bulan Januari 2015 dapat disimpulkan bahwa semua saham subsektor perbankan yang termasuk dalam Indeks LQ45 periode Agustus 2014 – Januari 2015 dinilai overvalued atau terlalu mahal.
Kata kunci : Penilaian Harga Saham, Dividend Discount Model, overvalued, undervalued, fair.