Dewasa ini fenomena pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dihadapkan pada berbagai masalah, ini disebabkan karena rendahnya akses mereka terhadap berbagai sumber kemajuan usaha jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Sejauh ini pemerintah sudah banyak membuat program dalam memajukan kualitas UMKM, diantaranya adalah proses pembinaan, kredit lunak, pelatihan hingga inkubator bisnis. Namun salah satu konsep yang dinilai mampu dalam meningkatkan daya saing adalah inkubator bisnis, sebab memberikan banyak layanan pendukung untuk mengembangkan suatu usaha.
Inkubasi bisnis adalah layanan pendukung untuk menciptakan dan mengembangkan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi. Inkubator bisnis dinilai mampu untuk mengoptimalkan pemanfaatan SDM, dan memberikan fasilitas lain seperti ,pendanaan, working space, networking serta memberikan pelatihan teknis, dan manajemen dalam layanan yang diberikannya. Kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa banyak inkubator bisnis yang tidak memberikan layanan yang optimal sesuai ekspektasi tenant, sehingga jumlah tenant yang berhasil lulus hingga masa inkubasi berakhir sangat sedikit . Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis layanan yang diberikan oleh inkubator bisnis dan dampaknya terhadap perkembangan tenant setelah diinkubasi.
Penelitian ini menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif. Penentuan responden wawancara dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Sumber datanya berdasarkan wawancara dan hasil kuisioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan layanan dan tingkat kepuasan dari layanan yang diberikan oleh inkubator Bandung digital Valley dan pencapaian dari alumni tenant seperti pertambahan profit, karyawan, space, hingga kemampuan meminjam dana dari lembaga keuangan.