ANALISIS PREDIKSI ADOPSI E-PROCUREMENT DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA UMKM (Studi Kasus Sentra Sablon Suci Bandung Tahun 2014)

MUH AMIRUDDIN

Informasi Umum

Kode

14.04.799

Klasifikasi

658.514 - Use of technology, Automation, Man-machine ratios, Modernization, Technological innovations

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Operation Management, Use Of Technology

Dilihat

12 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

Perkembangan jumlah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tidak lepas dari peran UMKM yang dinilai dapat menyerap tenaga kerja dan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Sentra Sablon Suci Bandung merupakan Sentra Industri yang sangat potensial untuk pengembangan ke depannya. Perkembangan penggunaan internet saat ini dapat dijadikan potensi untuk dimanfaatkan khususnya UMKM adalah e-procurement. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk melakukan penelitian terhadap prediksi adopsi e-procurement di Sentra Sablon Suci dengan menggunakan pendekatan Technolgy Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi adopsi e-procurement dengan mengintegrasikan konstruk dalam TAM.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif kausal dengan mengikutsertakan 220 orang sebagai responden dalam penelitian dengan teknik sampel judgement sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structure Equation Model (SEM). Variabel yang diteliti adalah ease of use (EOU), perceived usefulness, attitude toward using, dan intention to use e-procurement.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (i) secara keseluruhan variabel TAM dalam kategori baik yaitu, EOU (71,63%), perceived usefulness (73,06%), attitude toward using (70,81%), intention to use e-procurement (73,27%), (ii) ease of use memiliki efek positif terhadap perceived usefulness sebesar 60%, (iii) ease of use dan perceived usefulness secara simultan memiliki efek positif terhadap attitude toward using sebesar 16%, (iv) perceived usefulness dan attitude toward using memiliki efek positif terhadap intention to use e-procurement sebesar 5,7%, (vi) TAM hanya dapat memprediksi adopsi e-procurement di Sentra Sablon Suci Bandung sebesar 5,7%. Beberapa alasan yang mungkin yaitu: saat ini faktor sosial lebih berpengaruh terhadap penggunaan teknologi, awareness terhadap teknologi yang masih kurang, atau kurangnya infrastruktur terutama jaringan untuk akses internet. Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan pendekatan lain yang terdapat faktor sosial misalnya theory of planned behavior (TPB) serta TAM dijuji pada UMKM dan teknologi lain untuk menilai keefektifan penerapan teknologi pada UMKM. Kata Kunci: E-Procurement, TAM, SEM, UMKM