23.04.6066
620.118 - MATERIALS - ENGINEERING
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference
Materials Engineering
18 kali
<p>Kadar konsentrasi gas CO<sub>2 </sub>maksimal dalam ruangan yang direkomendasikan untuk kesehatan seharusnya tidak melebihi 1000 ppm dengan waktu paparan tidak melebihi 8 jam. Tingginya konsentrasi CO<sub>2</sub> di dalam ruangan mempengaruhi kesehatan manusia yang beraktivitas di dalamnya. Kualitas udara yang buruk dalam suatu ruangan akan memicu timbulnya <em>Sick Building Syndrome (SBS)</em> dengan gejala antara lain seperti mengantuk, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi, dan hipersensitif. Salah satu solusi untuk mengatur kualitas udara dalam ruangan adalah dengan cara menggunakan <em>air purifier.</em> Akan tetapi, <em>air purifier</em> komersil yang ada pada saat ini belum mampu mereduksi konsentrasi CO<sub>2</sub> secara efektif serta informasi kinerja <em>air purifier</em> untuk menyerap polutan sering kali tidak diketahui secara pasti. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada <em>captone design</em> (CD) ini dibuat sebuah alat purwarupa <em>air purifier</em> penyerap gas CO<sub>2</sub> yang menitikberatkan fungsinya pada penyerapan gas CO<sub>2</sub> dengan menggunakan filter berbahan <em>Zeolite Molecular Sieve 13X HP 0,4-0,8 Oxygen Concentrator</em> serta sistem pengiriman, penyimpanan, dan penampilan data. Purwarupa <em>air purifier</em> <em>portable </em>memiliki ukuran 13.5 x 13.5 x 35.5 cm dengan <em>Clean Air Direct Rate (CADR)</em> hasil perhitungan sebesar 2.6 m<sup>3</sup> /h untuk ruangan berukuran 3 x 3 m. Purwarupa ini dilengkapi dengan display LCD dan <em>platform ThingSpeak</em> untuk memonitor konsentrasi gas CO<sub>2</sub> serta fitur penyimpanan data pada Micro SD Card dan <em>Cloud ThingSpeak.</em> Kemampuan filter zeolit dalam mereduksi konsentrasi CO<sub>2</sub> telah diuji pada <em>chamber </em>yang diberi gas CO<sub>2</sub> dengan konsentrasi bervariasi dari 0 - 4000 ppm serta diuji pada ruangan berukuran 3 x 3 m dengan konsentrasi CO<sub>2</sub> mengikuti fluktuasi di dalam ruangan tersebut. Di dalam <em>chamber</em> dengan konsentrasi CO<sub>2</sub> disekitar 3000-5000 ppm, filter zeolite dapat mereduksi CO<sub>2 </sub>rata-rata sebesar 15% hingga 40%. Namun saat diaplikasikan di dalam ruangan berukuran 3 x 3 m, filter zeolite hanya mampu mereduksi hingga rata-rata sekitar 15 %. Sementara itu, persentase <em>data loss</em> pada sistem penyimpanan data SD card yaitu sebesar 5,9% sampai 6,5 %, sedangkan saat dikirim melalui platform <em>Thingspeak</em> memiliki data loss sebesar 7% sampai 9,6 %. Pada CD ini juga dieksplorasi potensi MIL-100 (Cr) dan MIL-101 (Cr) sebagai sensor CO<sub>2</sub>. Hasil pengujian awal menunjukkan bahwa saat digunakan substrat Al<sub>2</sub>O<sub>3</sub>, respon MIL-100 (Cr) dan MIL-101 (Cr) terhadap paparan CO<sub>2</sub> terlihat jelas dan mampu mendeteksi CO<sub>2</sub> mulai dari 600 – 5000 ppm. Namun nilai arus masih dalam orde nA sehigga perlu dilakukan pengkondisian sinyal sebelum diaplikasi sebagai sensor.</p>
<p>Kata kunci : <em>Air Purifier</em>, Display LCD, Filter Zeolit, MOF, <em>Sick Building Syndrome (SBS)</em></p>
Tersedia 1 dari total 1 Koleksi
Nama | NI PUTU EKA KUSUMA WARDANI |
Jenis | Perorangan |
Penyunting | Ismudiati Puri Handayani, Linahtadiya Andiani |
Penerjemah |
Nama | Universitas Telkom, S1 Teknik Fisika |
Kota | Bandung |
Tahun | 2023 |
Harga sewa | IDR 0,00 |
Denda harian | IDR 0,00 |
Jenis | Non-Sirkulasi |