PENGARUH AKTIVITAS TUNNELING, OPINI AUDIT DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

RAFIKA MISDIYANTI

Informasi Umum

Kode

23.04.5650

Klasifikasi

657 - Accounting

Jenis

Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Subjek

Akuntansi

Dilihat

65 kali

Informasi Lainnya

Abstraksi

Kinerja perusahaan adalah gambaran kondisi perusahaan yang memperlihatkan kondisi keuangan maupun operasional perusahaan. Kondisi suatu perusahaan yang tidak baik dan terus menurun akan berdampak pada kebangkrutan perusahaan. Mengidentifikasi apakah suatu perusahaan dalam keadaan bangkrut adalah ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aktivitas tunneling, opini audit, dan ukuran dewan komisaris dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage sebagai variabel kontrol terhadap kinerja perusahaan menggunakan metode Altman z-score pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021 dengan populasi 52 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga diperoleh 260 data observasi.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder. Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel yang diolah dengan Eviews12. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas tunneling, opini audit, dan ukuran dewan komisaris dengan ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage sebagai variabel kontrol secara simultan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Secara parsial, aktivitas tunneling dan opini audit tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. sedangkan ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.

Disarankan untuk peneliti selanjutnya dikarenakan penelitian ini hanya mampu menjelaskan 26% pengaruh dari pengaruh variabel independen terhadap varibael dependen dan jangka waktu 5 tahun, untuk menambahkan variabel lain dan tahun penelitian diluar penelitian ini. Disarankan untuk investor agar memperhatikan kinerja perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam berinvestasi pada perusahaan yang memiliki performa baik dan tidak termasuk dalam kondisi yang akan mengalami kebangkrutan serta untuk memilih perusahaan yang memiliki anggota dewan komisaris di bawah rata-rata. memiliki kinerja perusahaan di atas rata-rata.