Pengungkapan manajemen risiko adalah proses penyampaian informasi mengenai risiko yang dihadapi perusahaan serta strategi untuk mengelolanya. Dalam sektor perbankan, transparansi pengungkapan risiko sangat penting bagi investor, regulator, dan akademisi karena dapat meningkatkan kepercayaan publik dan menjaga stabilitas industri. Namun, tingkat pengungkapan risiko di antara bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) bervariasi. Beberapa faktor seperti kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan keberadaan komite manajemen risiko dapat memengaruhi transparansi tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan komite manajemen risiko terhadap tingkat pengungkapan manajemen risiko pada bank yang terdaftar di BEI selama periode 2019-2023 dan teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, sehingga diperoleh 35 perusahaan perbankan sebagai sampel penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software EViews versi 12. Dengan memahami faktor-faktor ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai transparansi pengungkapan risiko dalam industri perbankan.
Pendekatan kuantitatif digunakan dengan metode analisis regresi berganda. Sampel penelitian terdiri dari bank yang memenuhi kriteria tertentu dalam kurun waktu 2019-2023. Data diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan. Variabel independen mencakup kepemilikan institusional, kepemilikan publik, dan keberadaan komite manajemen risiko, sedangkan variabel kontrol adalah leverage dan ukuran perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya variabel komite manajemen risiko yang berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan manajemen risiko. Temuan ini mengindikasikan bahwa sebagian besar variabel tidak mampu menjelaskan variasi dalam pengungkapan risiko, sehingga pendekatan teori agensi yang digunakan belum sepenuhnya memadai dalam menjelaskan fenomena tersebut di sektor perbankan Indonesia.
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap literatur pengungkapan risiko serta manfaat praktis bagi regulator dan manajemen bank dalam meningkatkan transparansi. Studi lanjutan disarankan untuk mempertimbangkan faktor lain seperti regulasi pemerintah dan kondisi ekonomi makro yang dapat memengaruhi tingkat pengungkapan risiko.
Kata Kunci: kepemilikan institusional, kepemilikan publik, komite manajemen risiko, pengungkapan manajemen risiko, leverage, ukuran perusahaan.